Jumat, 23 September 2016

Review : Minamoto-kun Monogatari, Manga dengan Latar Belakang Hikaru Genji

Membaca sinopsisnya, aku merasa tertarik, karena sebelumnya pernah membaca light novel " When Hikaru was on the Earth" yang juga berdasarkan kisah Hikaru Genji, dan aku suka. Tapi sayangnya penilaianku salah.

Minamoto-kun Monogatari menceritakan tentang seorang perjaka yang trauma terhadap wanita, lalu diajari tantenya untuk menjadi Hikaru Genji dan menaklukkan 14 wanita. Kisah mendapatkan cinta wanita selalu menarik, apalagi pendalaman psikologi masing2 karakter yang perlu diketahui untuk mendapatkan cintanha. Sayangnya mana ini mengecewakan. Meski ada permainan psikologi, tapi benang merah manga ini hanyalah SEX. Setiap problem setiap gadis (dan tokoh utama) diselesaikan dengan SEX. Sangat berbeda dengan light novel favoritku, when hikaru was on the earth, di mana cinta sang gadis diraih dengan memberinya perhatian dan menyelesaikan masalahnya.

Walaupun sebagai laki2 normal aku tentu saja jadi kepingin :) tapi cukup sekian dan mending baca yang lain.

Selasa, 13 September 2016

Hampir Mati

Pengalaman hampir mati selalu menyeramkan dan menakutkan, meskipun aku tidak terlalu suka hidupmu. Dan pikiran2 pun berkelindan liar, mempertanyakan apa yang terjadi jika aku benar2 mati. Dan apa yang harus ku lakukan untuk bertahan hidup.

Apa yang kamu lakukan jika kamu mati besok? Makan sepuas-puasnya? Pergi ke tempat yang kamu sukai? Bercinta dengan pelacur? Entahlah. Aku benar-benar tidak punya keinginan. Atau punya, tapi tidak terlalu menganggapnya berharga.

Pengalaman hampir mati membuatku berpikir apa yang telah kulakukan? Rasanya tidak ada yang berharga. Seumur-umur aku berjuang, rasanya tidak ada ganjaran yang benar-benar sesuai keinginan. Tidak ada gadis cantik yang tiba-tiba datang, jatuh cinta, lalu mengubah hidupmu. Tidak ada pertapa tua yang tiba-tiba mengajarkan ilmu sakti yang menjadikan kamu jagoan tak terkalahkan. Bahkan tak ada teman yang mengajarkanmu bahwa olahraga sangat seru dan menyenangkan. Hidupku terasa datar, biasa, seperti karakter figuran.

Hmm. Hnnn. Hnmn

Sabtu, 13 Agustus 2016

Damai dalam Pertentangan

Oleh KH. Abdurrahman Wahid

Memang ironis kalau simbol lebih dikenal dari kenyataan. Tapi itulah yang terjadi di Tokyo bulan lalu, April 1983. Film Gandhi, yang baru saja memenangkan delapan Oscar di Hollywood, diputar serentak di sekian bioskop. Karcis dibeli berebutan . Masyarakat Jepang rupanya disentuh nuraninya oleh film yang menggambarkan perlawanan tanpa kekerasan.

Namun sebuah kejadian lain di Tokyo waktu itu hampir-hampir tidak memperoleh perhatian. Hanya dimuat dalam berita pendek di sudut bawah koran-koran Jepang: Uskup Agung Helder Camara menerima Hadiah Niwano untuk perdamaian. Padahal tahun inilah hadiah itu pertama kali di berikan.

Hadiah Niwano rencananya akan dikeluarkan tiap tahun oleh Yayasan Perdamaian Niwano, salah satu lembaga yang berasal dari gerakan kaum Budhis terbesar di Jepang, Rissbo-Kosei-Kai. Di samping memberikan hadiah untuk prestasi terbaik dalam menumbuhkan saling pengertian antar agama dan memajukan perdamaian, yayasan itu juga menjadi sponsor Konperensi Dunia tentang Agama dan Perdamaian (World Conference on Peace and Religion) yang sudah berlangsung tiga kali sampai saat ini.

Dan hadiah Niwano justru punya arti penting oleh pemilihan pemenangnya yang pertama kali ini: Uskup Agung Olinda-Recife, Brazilia, Helder Pessoa Camara, yang oleh penggemarnya disebut Dom Helder. Ialah \"uskup merah\". Yang berarti, hadiah perdamaian itu diberikan berdasar pertimbangan yang tidak konvensional tentang ‘perdamaian\' itu sendiri. Ini menjadi jelas bila bentuk penghargaan baru itu dibandingkan dengan Hadiah Nobel untuk perdamaian.

‘Perdamaian\', dalam Hadiah Nobel, mengandung arti menghindarkan , melerai, mengurangi atau menyelesaikan konflik. Konfliknyapun tidak dibatasi, baik terorisme bersenjata di Irlandia Utara maupun pertentangan politik seperti sengketa Arab-Israel. Tidak heran kalau dari pejuang palang merah sampai pejabat pemertintah dapat meraih penghargaan itu ( Sadat dan Begin, misalnya ). Juga pejuang kemanusiaan dalam arti umum seperti Albert Schweitzer yang bergulat dengan penyakit Lepra di Afrika Hitam, atau suster Marie Therese yang mengurusi kaum melarat di Calcutta, India.

Dalam wawasan serba konvensional itu yang ditinggalkan Yayasan Niwano, setidaknya tahun ini. ‘Uskup Merah\' Dom Helder tidak akan memperoleh julukan julukan merah kalau ia menghindar dari konflik. Yang dilakukannya justru mendorong berlangsungnya perlawanan terhadap kekuasaan militer yang menindas rakyat dan struktur yang timpang, di negaranya sendiri maupun di seluruh Amerika Latin umumnya.

Hanya saja perlawanan yang diserukan dan ditunjangnya bukan perlawanan bersenjata, apalagi terorisme. Dan disini ia memenuhi kedua Krieria Yayasan Niwano: memajukan perdamaian dan sekaligus mengembangkan saling pengertian antar agama. Dan caranya dianggap unik.
Bermula dari keyakinan akan kebenaran moralitas yang bersandar pada rasa kasih sayang, ia menghimbau kalangan rohaniawan agamanya sendiri untuk menegakkan masyarakat baru yang tidak diwarnai penindasan. Upaya menghilangkan penindasan berarti kesediaan untuk turut menegakkan struktur ekonomi yang adil - yang bebas dari ekploitasi kalangan yang oleh Dom Helder di sebut ‘mereka yang memiliki uang\', alias kaum modal. Kalau pemerintah, dan kekuasaan yang ada, mengukuhkan struktur eksploitatif, kalangan agama harus memunculkan alternatif mereka di bawah swadaya masyarakat, untuk meningkatkan kesejahteraan, membebaskan dari kungkungan hukum yang tidak adil dan memperjuangkan hak-hak asasi.

Petani didorong berani mengambil inisiatif dan memulai perombakan struktur pemilikan dan penguasaan tanah, alias Landreform. Dilanjutkan dengan membentuk usaha prakooperatif. Kaum buruh di kota didorong berani menuntut hak mereka dari pihak majikan- kalau perlu dengan pemogokan. Generasi muda diimbau memperjuangkan hak-hak politik sepenuhnya, kalau perlu dengan demonstrasi. Dan kalangan Intelektual diminta mempelopori jaringan pendidikan yang benar-benar relevan dengan kebutuhan golongan miskin ; penyadaran akan keberadaan mereka dan kemampuan yang mereka miliki untuk mengubah nasib.

Sikap seperti itu, menurut kacamata Uskup Agung Helder Camara, adalah inti perdamaian. Itulah upaya menegakkan masyarakat yang benar-benar adil. Hanya saja upaya tersebut dilakukan tidak dengan merobohkan sistem kekuasaan yang ada, melainkan mengubahnya berangsur-angsur.. Tindak kekerasan dari pemegang kekuasaan harus dihadapi dengan sikap menentang bentuk kekerasan itu sendiri. Disini bertemulah sikap menjunjung tinggi perdamaian (tanpa mengurangi sedikit pun kewajibang menentang struktur masyarakat yang timpang ) di satu pihak dan sikap mengembangkan saling pengertian antar agama di pihak lain.

Dom Helder memang secara terbuka ‘meminjam\' cara-cara yang dikembangkan agama lain. Yaitu dari perjuangan Mahatma Gandhi di lingkungan agama Hindu dan Martin Luther King di kalangan agama Protestan. Gandhi memperjuangkan kemerdekaan India, sedangkan King memperjuangkan hak-hak sipil golongan kulit hitam di Amerika Serikat, namun keteguhan mereka untuk berjuang secara militan tanpa kekerasan adalah sesuatu yang secara universal dapat dilakukan kalangan mana pun termasuk kalangan Katholik Amerika Latin - mungkin demikian jalan pikiran Helder . Bukankah dengan saling pengertian mendasar antaragama seperti itu, masing-masing agama akan memperkaya diri dalam mencari bekal perjuangan menegakkan moralitas, keadilan, dan kasih sayang?

Banyak yang dapat diambil dari kiprah menegakkan perdamaian di tengah pertentangan, dan saling pengertian di tengah perbedaan ajaana dan paham. Relevankah pelajaran itu bagi kita ? Kita sendiri sudah tentu tahu jawabannya - walaupun aneh juga bahwa dari Indonesia datang pencalonan untuk hadiah tersebut, yang mengusulkan seorang jendral. Konsepnya tentang perdamaian tentu lain lagi.

(Sumber: TEMPO, 21 Mei 1983)

Jumat, 05 Agustus 2016

Kasus Pembunuhan Marno

Kasus Pembunuhan Marno

     Ibu kota heboh. Seseorang meninggal di sungai dengan luka tusukan di lambungnya. Tak jauh dari tempat ditemukan jasad Marno, nama korban tersebut, ditemukan tas dan alat pancing. Sepertinya korban dibunuh saat memancing.
     Di ponsel korban, polisi menemukan sms dari Jesse yang mengajak Marno memancing bersama. Beberapa saksi pun melihat Jesse berjalan bersama Marno ke sungai membawa alat pancing.
     Akhirnya Jesse dibawa ke persidangan. Tapi Jesse dan pengacaranya menolak tuduhan tersebut karena merasa alat buktinya kurang.
     Di persidangan, Ota Hasibaon pengacara Jesse mementahkan semua tuduhan. Jaksa mengajukan ponsel Marno yang berisi sms Jesse. Pengacara Ota membela,
     " Yang mulia hakim, ponsel Jesse dicuri orang. Sepertinya pencurinya yang mengirim sms itu."
     Semua orang terdiam. Terdengar bisik-bisik," Sepertinya Jesse dijebak. Sungguh kasihan dia. Pencuri ponselnya harus dicari."
     "Itu betul. Lihat Jesse, tampangnya kalem dan baik. Tidak mungkin dia bertindak jahat", timpal yang lain.
     Lalu jaksa mengajukan 4 saksi yang mengaku melihat Jesse berjalan bersama Marno ke sungai.
Pengacara Ota mengajukan pembelaannya,
     "Yang mulia hakim, saksi yang dihadirkan tidak meyakinkan. Satu orang saksi masih di bawah umur, tidak bisa dipercaya. Satu orang lagi sudah tua, saya yakin matanya sudah tidak jelas, tidak bisa membedakan siapa yang dilihatnya. Sementara dua orang lainnya punya tato, mereka ini sepertinya preman. Saat saya menanyai mereka, mereka sempat mengaku dibayar 140 juta oleh pacar korban untuk membunuh Marno".
     Orang-orang gempar. "Wah, Arifah pacar Marno harus diperiksa nih".
     "Kasihan Jesse sudah difitnah. Dia harus segera dibebaskan".
      Demikian suara pengunjung persidangan mengutarakan pikiran mereka.
     Pengacara Ota melanjutkan pembelaannya, " Yang mulia hakim, tidak ada saksi yang melihat saat Marno ditusuk. Bahkan sampai sekarang senjata yang digunakan untuk membunuh Marno tidak ditemukan. Maka dari itu hendaknya Jesse segera dibebaskan".
     Akhirnya setelah beberapa waktu berpikir, hakim pun memutuskan.
     "Sebagaimana kita tahu, kita tidak boleh menghukum yang tidak bersalah. Apalagi bukti-bukti di kasus ini tidak cukup kuat. Tidak ada saksi yang melihat saat Marno ditusuk, dan senjata yang digunakan juga tidak pernah ditemukan. Oleh karena itu Jesse dibebaskan. Biarlah Tuhan yang menghukum penjahatnya".
     Semua orang bertepuk tangan gembira menyambut keputusan itu.
     Sejak kejadian itu, terjadi lagi penemuan korban pembunuhan di sungai dengan luka tusuk di lambung. Namun orang-orang sudah tidak terlalu peduli dengan hal itu. Toh Tuhan yang akan menghukum penjahatnya. Hanya saja penambang pasir sungai merasa heran, karena sering menemukan pisau di dasar sungai.

Selasa, 02 Agustus 2016

Obyektif atau Subyektif? Sebuah Pengantar untuk Berpikir dan Berdialog Secara Benar dan Adil. Mata Najwa vs ILC

Keobyektifan dalam menilai sesuatu menjadi dasar keadilan. Obyektif dimaknai sebagai menilai sesuatu secara apa adanya tanpa tendensi personal terutama suka/tidak. Sementara subyektif dimaknai sebaliknya, menilai suatu hal sesuai selera. Problemnya, bagaimana membedakannya sementara setiap orang sedikit banyak punya penilaian pribadi.

Ada kejadian yang membuatku menyadari dilema untuk membedakan keduanya. Ada seseorang di twitter membahas berbahayanya keberpihakan media dalam urusan politik. Apalagi sekarang beberapa media dikuasai elit partai. Lalu kukatakan, Mata Najwa masih obyektif daripada ILC yg jelas2 tendensius. Saat mengklik tombol send, tiba2 aku sadar kalau aku akan dituduh subyektif. Dan benar saja, beberapa akun menertawakanku sebagai partisan.

Lalu aku menyimpulkan satu hal. Jika ada 2 hal yg bertentangan, ada orang yang beranggapan bahwa obyektif dan adil adalah tidak membela keduanya. Sebuah prinsip yg "sesat".

Balik lagi ke problem, bagaimana menentukan antara Mata Najwa dan ILC yang tidak obyektif? Tentu saja kita (dalam hal ini saya) menggunakan beberapa poin penilaian.
Beberapa poin saya adalah :
1. Tema yang diangkat.
Kita bisa menilai sebuah isu akan berpengaruh positif atau negatif terhadap seseorang atau institusi. ILC kuberi nilai negatif karena selalu mengangkat topik yang menyerang tokoh (yang sudah diketahui umum sebagai musuh). Mata Najwa kuberi nilai netral (bukan positif) karena mengangkat tema yang cenderung bebas tapi kadang mengabaikan topik terhangat (dan bisa diartikan menghindari topik negatif???).
2. Pemilihan narsum
Selain mendatangkan narsum dari dua sisi yang berseberangan, kualitas narsum juga perlu dilihat.
3. Sikap pembawa acara (MC)
Bisa dilihat dari pertanyaan diajukan, lalu sikap dari MC atas narsum. Apakah MC menanyakan pertanyaan yang menjebak? Apakah MC suka memotong omongan narsum? Apakah MC memberikan waktu yang sama untuk narsum menjawab?
Untuk poin 2 dan 3 saya memberi nilai positif untuk Mata Najwa dan negatif untuk ILC.

Lalu ada dilema selanjutnya. Apakah dasar penilaian seseorang (dalam hal ini saya) benar2 tidak memihak? Saya lalu menyadari bahwa " kualitas seseorang " itu abstrak. Seseorang bisa berdalih, bagaimana cara mengukur bahwa pertanyaan itu menjebak atau tidak? Hal yang jelas namun abstrak. Di sini saya kesulitan dan hanya bisa menjawab : kualitas otak. Mungkin ada yang bisa membantu menjawab hal ini?

Btw, pemilihan contoh di atas (Mata Najwa vs ILC) sangat pas mewakili topik ini. Saya yakin (ini subyektif ) kalau ini menggambarkan dengan baik dilema menentukan obyektif vs subyektif. Antara yang partisan, takut dicap partisan, atau bingung menentukan opini.

Discuss

Kamis, 28 Juli 2016

Pria Nakal itu Tidak Merasa Bersalah


Setiap mendengar opini para feminis menyikapi kasus pelecehan seksual, ada perasaan menggelitik dalam hati. Hemat saya, opini para feminis yang bisa diartikan : wanita bebas telanjang tanpa boleh dilecehkan, terdengar terlalu utopis. Itu seperti kisah Kerajaan Sima kuno di mana emas yang jatuh di jalanan tidak ada yang berani yang megambil selain para pemiliknya. Mungkinkah?

Saya dibesarkan oleh keluarga baik-baik dengan lingkungan yang juga baik-baik, tidak merokok apalagi mabok. Tapi jalan hidup membuat saya berkenalan dengan para "lelaki nakal", mendengar cerita mereka yang terdengar kriminal tanpa mereka merasa bersalah. Kusimpulkan bahwa : mereka tidak merasa bersalah karena mereka berbuat nakal pada wanita yang "pantas dinakali". Sebelum kamu protes, dengarkan beberapa kisah ini.

Benerapa tahun lalu saya sempat merantau dan bekerja di perkebunan akasia. Para pekerja di sana mayoritas punya hobi di saat senggang mereka : menelepon janda. Mereka ini dengan usia beragam, ada pria dewasa yang sudah menikah hingga remaja tanggung. Sebagai hiburan, kata mereka. Dan salah satu kesenangan mereka adalah adalah memalak pulsa. Terdengar sebagai kriminalitas ringan. Tapi dari sini terlihat pola pikir mereka : janda boleh diperlakukan seperti itu.

Cerita berikutnya. Ada pria yang membuatku tertarik. Penampilannya terlihat tampan, muda dan smart. Orang baik-baik, pikirku. Hingga dia bercerita yang membuatku terhenyak. Pada suatu ketika dia suka pada seorang gadis tapi ditolak. Dia pun berpikir, apakah karena tunggangannya cuma motor butut? Lalu dia mengambil tabungannya, menyewa mobil, mengajak gadis itu jalan, dan diterima. Rupanya gadis itu dibawa ke hotel, dijual. Uangnya cukup untuk membayar sewa mobil dan foya-foya, katanya. Saat gadis itu sambil menangis protes kepadanya, "kok kamu tega?", dan dijawab ringan "cewek matre kayak kamu pantas diperlakukan seperti ini".

Cerita selanjutnya, saya pulang kampung dan bekerja di gudang. Rekan kerja saya punya hobi sama seperti yang dulu, menelepon janda. Teman punya cerita sedih, saat remaja cinta pertamanya ditolak. Sejak itu dia suka mabok-mabokan dan "memetik bunga". Tapi bukankah selama dilakukan suka sama suka bukanlah tindak kriminal? Hanya saja sebelum keluar kerja, dia nyerempet-nyerempet bahaya. Bermain dengan istri orang.

Lalu kisah lain. Bahwa ada kimcil yang dijual saudaranya. Dia butuh uang untuk bayar SPP karena uang itu habis untuk bersenang-senang. Ada lagi yang bercerita tentang bisyar yang bikin keki, lalu dipakai, bajunya diambil, dan ditinggalkan telanjang.

Moral of story, pria-pria ini tidak merasa bersalah karena mereka merasa kalau
perempuan itu pantas diperlakukan seperti itu. Para perempuan bisa menyalahkan mereka, atau belajar menjaga diri.

Sekian.

Selasa, 12 April 2016

Zenonia 4 Mini Guide

Zenonia 4 Guide

Langsung aja gan, karena gue ga suka basa-basi. Beberapa hal penting untuk bisa menamatkan game ini : level yang cukup, equip yg memadai, skill build yg pas, dan strategi melawan bos.

Levelling
Ini cukup mudah. Kamu hanya perlu masuk Den of Trial, team dengan char yg kuat. Beberapa ID yg direkomendasikan:
taofox (level 4), Donlavito (15), kinkinc (41), Leonard21 (60).

Equip yang Memadai
Equip yg kuat bisa diperoleh dari Abyss dan PvP, tp ini butuh Zen, waktu dan hoki. Cara yg standar adalah memakai Equipment Set. Set adalah equipment yg punya lambang S, dan jika memakai satu set yg terdiri dari senjata, armor dan helm akan mendapat bonus yg hebat. Cara mendapatkannya, beli atau dapatkan scroll dari monster, lalu tempa di blacksmith hingga dapat equipment dg lambang S.
level normal - Guardian Set (lvl 50)
level hard - Officer Set (lvl 80)
level hell - saya tidak ngelanjutin :)

Untuk dapat scroll Officer set, kamu perlu lawan monsters di prison (penjara) dan Zerath Castle.
Senjata -- Mutant Ogre [Heavenly Camp - Basement Prison] (Hard)
Officer Helm -- Giant Worm [Heavenly Camp - Basement Prison] (Hard)
Officer Armor -- Dragon Warlock [Heavenly Camp - Zerat Castle] (Hard)

Material yg perlu dikumpulkan
Slayer: Diamond dan Dimensional Essence
Blader: Sapphire dan Space Essence
Ranger: Emerald dan Magic Essence
Druide: Garnet dan Life Essence
Lengkapnya di http://m.gamevilusa.com/forums/showthread.php?31965-Item-Database
Tips untuk memperbesar peluang sukses crafting dan nempa.
Crafting Potion (yg murah) berkali2 hingga gagal, baru crafting item yg diinginkan. Untuk nempa senjata, ane cm berani sampe +3, make mystic dust.

Skill Build
Untuk status dan skill, gw saranin gedein damage, karena rata2 serangan boss bisa kill kamu dalam 1 hit, jd percuma gedein defense.
Secara umum, naikin status tiap naik level utk slayer (2 str+con), blader (2 dex + con), ranger (2 dex + int), druide (2 int+con).

Tips lawan boss
Setiap boss punya pola serangan. Hapalin. Gw aja 10x mokad baru bisa menang lawan tiap2 boss :) Tips umum, tiap boss berhenti sejenak setelah menyerang, kamu serang 1x aja, usahakan pake skill, lalu lari lagi. Ulang terus sampe menang.
Melawan Shaturu.
Pertama2 pastikan level dan equipment kamu dan OK. Serang ke 4 kakinya, dan yg terpenting, usahakan 4 kakinya itu mati bersamaan. Kepalanya akan menjulur dan saat itu kamu bisa menyerangnya. Pastikan kamu menyimpan skill terkuat utk menyerang kepalanya. Ulang hingga menang.

Kalo ada pertanyaan, silakan komen atau mention akun twitter gue @amin_kiye2

Selasa, 05 April 2016

Reklamasi Jakarta by Rudi Valinka aka @kurawa


Pengantar,  Reklamasi Jakarta (kultwit tahun 2013) http://chirpstory.com/li/163696

Sebelum kita bahas #reklamasi di Jakarta mari kita lihat Kondisi Jakarta keseluruhan..saat ini dan yg Akan datang...

Masih Ingat rubuhnya jalan RE.Martadinata secara tiba2? Dari hasil penelitian dikarenakan Adanya penurunan permukaan tanah 1 M?

Tanah di Jakarta rata2 penurunannya 10-15 Cm/tahun berarti jika dalam 10 tahun rumah kita bisa ambles 1,5 M

Mayoritas bangunan di Jakarta skr ini dindingnya mulai retak (katanya retak rambut :D) padahal ini efek penurunan tanah plg parah di Jakut

Wilayah pesisir Jakarta Utara sdh tdk heran setiap ada air Pasang pasti kebanjiran Krn secara hitung2an tanah mereka sdh dibawah laut

Ada satu follower gue yg sangat benci Jokowi Krn rumahnya di Pademangan sering banjir saat Rob tiba.. katanya Jokowi Ngehek gak tepati janji

Jika kondisi ini didiamkan Maka dalam hitungan belasan tahun lagi Jakarta niscaya Akan menjadi WaterWorld.. air dari Bogor+Laut mengepung

Penurunan permukaan tanah di Jakarta disebabkan Krn penggunaan Sumur Pantek (bukan bahasa padang yah!!) tanpa kendali + Abrasi tanah

Fenomena penurunan permukaan tanah ini hampir seluruh kota di dunia mengalami namun Jakarta termasuk yg paling cepat

Kondisi Terburuk : Bogor,Jakarta Hujan Lebat + Air Laut lagi Pasang : Maka Jakarta Utara,Barat,Pusat Akan jd Kolam Renang terbesar didunia

Saat air sungai di jakarta sdh berasa Asin Maka dipastikan aliran air laut sdh berbalik menjadi dari hulu (laut) ke hilir (sungai)

Inilah potret Seramnya hidup di Jakarta.. Makanya jangan mau tinggal di apartmen... hehehe.. *kidding

Jakarta itu selalu belajar Dari Belanda utk hadapi Air.. dulu Foke sdh bolak balik mempelajari Giant Sea Wall.. utk hadapi Air laut

Pembuatan Giant sea Wall : tembok raksasa yg dijadikan Tanggul melindungi Jakarta (bisa jd jalan tol) sangat mahal pembuatannya

Dari perencanaan awal proposal perbuatan giant sea wall ini Akan menghabiskan Dana 200 triliun (kurs 9,500).. agak berat utk pemerintah?

Pembuatan Giant Sea Wall yg katanya sudah melibatkan konsultan2 Mahal dijaman Foke.. kembali hanya menjadi Konsep kertas diatas meja :(

Ilmu sang Ahli lagi2 hanya berupa Teori.. ngabisin APBD utk kunker + analisa konsultan ke Belanda aja

Sejak Kepemimpinan Jokowi-Ahok, Konsep Giant Sea Wall ini di modifikasi.. aktornya tentunya sang Maestro @basuki_btp yg memiliki konsep TOP

Tanpa perlu kunjungan kerja ke Belanda or LN, Ahok membuat perencanaan Giant Sea Wall berdasarkan PALM Islands di Dubai (modal googling)

Lanjut yee kita bahas Giant Sea Wall nya versi Jokowi-Ahok.. Dalam bentuk #Reklamasi

Daerah di Jakarta yg dulu merupakan proyek #reklamasi mulai dari Pluit hingga Ancol semua bersumber Bisnis semata.. Amdal tdk dihiraukan

#reklamasi yg Hebat di DKI itu adalah Pantai Indah Kapuk.. karena Adanya kongkalikong pengusaha n Penguasa DKI, Tanah disana Gila harganya

#reklamasi Daerah elit di Jakarta ini pada dasarnya merusak ekosistem karena pasirnya diambil dari pulau2 kecil disekitaran P. Seribu

Yg sudah terjadi di Jakarta tentunya sdh tdk bisa diubah.. faktor bisnis properti dgn menjual lahan reklamasi sama dgn kasus di Tg. Benoa

Belajar dari kesalahan ini semenjak Jokowi-Ahok memimpin DKI, #Reklamasi dilanjutkan namun dgn peruntukan dan cara yg jauh berbeda

Kita flashback dulu proyek normalisasi waduk dan Sungai di Jakarta sebelum bahas #reklamasi di Jakarta

Proyek normalisasi dan pendalaman waduk sejak lama sering dijadikan bancakan orang2 PU dan Vendor pelaksana.. pasti gak ada yg kontrol

Ada yg pernah "sadar" gak kalo setiap ada Alat berat (loader) yg mengambil lumpur2 di sungai/waduk dibuang kemana????

Dalam Mata anggaran proyek normalisasi pembuangan "lumpur" hasil pengerukan itu ada anggarannya.. harusnya dimasukan ke karung lalu dibuang

Namun kalo lebih seksama lumpur2 hasil pengerukan itu jauh lebih banyak diletakkan dipinggir sungai/waduk.. hingga mengering sendiri

Gak heran lumpur yg ditaro dipinggir ini saat hujan tiba yang Akan balik lagi "meluncur" ke dalam sungai/waduk..sama juga bohong kan?

Tapi modus kaya gini sih sdh gak heran di Indonesia.. Masalah=Proyek... kalo sungai/waduk bagus artinya gak ada proyek normalisasi lagi

Paling Hebat vendor cuma Siapkan truk utk angkut sampah2 hasil normalisasi biar keliatan kerja juga.. pdhl lumpur ini penyebab sendimen

Modus inilah yg dilihat @basuki_btp dia menilai ada ketidak-efisienan pembuangan lumpur2 hasil normalisasi, volumenya bisa jutaan M3

Yang seharusnya pemprov membayar pembuangan lumpur normalisasi diubah menjadi "menjual" lumpur ini utk proyek reklamasi, Smart!!!

Satu sisi ini saja sdh menjadikan Good Point, Reklamasi di Jakarta tdk mengambil pasir2 laut.. tetapi memberdayakan Lumpur hasil normalisasi

Sempat ada protes dari WALHI atas sistem ini katanya Akan membawa material berbahaya lumpur Sungai ke Laut.. ?? Spt biasa ada way out Ahok

Konsep Palm Islands, reklamasi di Jakarta sbg pengganti Giant Sea Wall http://t.co/LALpjwH4Wg

Kalo melihat bentuk Palm Islands itu kurang lbh konsepnya mirip dgn konsep reklamasi di Jakarta nanti.. Pulau dijadikan Tembok

Jokowi-Ahok Akan mereklamasi 12 pulau terluar dgn luasan 50-60 ha/pulau agar mengurangi hantaman Rob saat laut pasang

Jadi jakarta Akan dikelilingi Pulau2 ini sehingga menciptakan "Kolam" besar Antara Jakarta dgn pulau tsb.. yg fungsinya sbg penetralisir Air

Kita tahu, air2 sungai di Jakarta ini kualitas limbahnya sdh Gila2an jika lgs dibuang ke Laut Maka semua Biota laut byk yg mati/tercemar

Dgn Adanya Kolam ini ketakutan Walhi Akan material berbahaya dari lumpur reklamasi Akan teratasi langsung 2 permasalahan sekaligus

Ekosistem laut di luar pulau hasil Reklamasi Akan terjaga baik Krn kualitas air laut hasil pengolahan limbah Kolam Akan disalurkan ke laut

Lalu siapa yg Akan menempati pulau2 luar tersebut? Yah tentunya para developer2 yg berani membeli lumpur normalisasi.. silahkan buat resort

50 ha/pulau x 12 artinya ada 600 Ha.. Daerah pengembangan property hasil reklamasi.. jadi gak usah bikin apartmen didalam kota lagi yah?

Namun tetap pemprov DKI Akan memberikan guidance kpd developer utk ikut aturan Eco Green Island..dalam mengelola Pulau Reklamasi

Inilah perbedaan Mendasar #reklamasi Jakarta Baru dgn Pulau Bali.. menggunakan kata yg sama namun berbeda misi Akan berbeda pula Hasilnya

Gue pun sadar proyek Reklamasi di Jakarta ini tdk memiliki kesempurnaan tetap saja ada efek negatifnya.. (silahkan dikritisi saja)

Namun karena memiliki Niat yg sangat Baik, Reklamasi di Jakarta ini harus terus disempurnakan.. Krn Manfaatnya utk Rakyat sangat Banyak

Mulai dari penghematan APBD (gak perlu keluar 200 T), normalisasi waduk/sungai yg baik, pengendalian pencemaran,mengurangi banjir, dll

Rudi Valinka #JNWA @kurawa

19/10/2013 14:34:12 WIB

Semoga Puas atas sosialisasi #reklamasi jakarta ini... "Apapun yg dikerjakan oleh Orang Baik Biasanya menghasilkan sesuatu yg Baik pula" thx

Mix dgn pasir laut " @Rzeko : PIK urukan nya bukan dr bogor om? Yg konon katanya ngabisin 1 bukit d daerah bogor buat urukan PIK."

Hehe kali ini twitt reklamasi gue diprotes... yah namanya juga hidup.. pasti ada pro kontranya, yg penting semua gue sdh jabarkan alasannya.

@bagusprahutdi ya elah bro ente masih aja ketipu sama teori kumis, boro2 bikin Giant Wall, mau bikin MRT n Monorail aja cuma Study2 10 thn

Ini bukan opini tp sosialisasi,lgs aja ke @basuki_btp " @bagusprahutdi: sok atuh, asal datanya valid sih bisa jadi literatur buat tesis. :D"

Ada 3,4 juta ton M3 cukup @YVDII : kuantitas lumpur dari normalisasi waduk kali akan cukup untuk memenuhi kebutuhan material reklamasinya

Asal-usul Reklamasi Jakarta (kultwit tahun 2016) http://chirpstory.com/li/310066

Sebagai pembanding,  ada 4 kultwit tentang Reklamasi Tanjung Benoa, Bali http://chirpstory.com/li/162906

Tambahan, benarkah Perpres No 54 tahun 2008 menyatakan izin reklamasi Keppres 52 tahun 1995 tidak berlaku? Cermati aja ini

Senin, 04 April 2016

Penjelasan tentang "Niat Jahat" yang dimaksud KPK (kultwit Taufik Basari)

1. Yg dimaksud KPK ttg "niat jahat" itu dlm teori hkm pidana adlh "mens rea", "guilty mind", tanpa itu bknlah pidana.
2. Dlm teori hkm pidana ada prinsip "actus reus non facit reum nisi mens sit rea", tiada pidana tanpa kejahatan.
3. Seseorg baru bisa dikenakan pertanggungjwbn pidana apabila perbuatan yg dilakukan memiliki mens rea, guilty mind, kehendak jahat.
4. Suatu perbuatan bisa berimplikasi hukum perdata, pidana ataupun administrasi. Syarat mjd implikasi pidana ya mens rea tadi.
5. Unsur pidana itu (1) actus reus, ada perbuatan, (2) mens rea, kehendak jahat, guilty mind. Hrs terpenuhi keduanya. Itulah teorinya.
6. Itulah mengapa kesalahan administrasi, pelanggaran perdata tdk boleh serta merta mjd pidana, jika tdk ada mens rea-nya.
7. Orang tdk bayar hutang krn usahanya tiba2 hancur, bisa dipidana? tdk bisa, kcuali ada kejahatan berupa penipuan atau penggelapan misalnya
8. Ada orng punya pikiran jahat, dia berpikir ingin mencuri, ingin memperkosa tp tdk ada perbuatan apapun. tdk bs dipidana krn tdk ada actus.
9. Ada orang berpikir utk membunuh, dia tdk lakuan, cuma dia ancam "sy akan bunuh kamu", actus-nya adlh perbuatan mengancam. bs dipidana.
Betul, melalui fakta2 perbuatannya, misalkan kalau dilakukan bersama2 bs terlihat ketika ada persekongkolan.
Sy lebih suka pakai istilah "kehendak jahat" drpd "niat jahat" utk menjelaskan mens rea, kalau "niat" memang jdnya banyak yg salah paham.
Perdebatan ada tdknya mens rea biasanya terjadi dlm kasus abu2, apakah itu trmsk perdata, pidana atau administrasi. Bkn pd hal2 yg sdh jelas.
Kalau penyidik menetapkan tsk utk kasus yg masih belum jelas apakah perdata/admnstrasi atau pidana, lalu terserah pengadilan sj apa jadinya?
kalau penyidik tdk wajib temukan mens rea sblm menetapkan tsk brp banyak laporan hutang piutang bs jd pidana n dibawa ke pengadilan pidana?
Kalau penyidik tdk wajib temukan mens rea sblm tetapkan tsk, brp banyak kesalahan administrasi bs jd pidana n dibawa ke pengadilan?
mens rea-nya terletak pd "melakukan perbuatan yg bertentangan dgn kewajiban hukumnya", tdk boleh terima gratifikasi.
kalau penyidik mengesampingkan mens rea ketika menetapkan tersangka, maka bs jd kriminalisasi.
Kalo bela paksa/noodweer tdk bisa dipidana ps 49 KUHP, kalau tabrak mati bs dipidana bc psl 159 KUHP "krn lalainya".
Ps 159 KUHP krn lalainya menyebabkan kematian. Petugas palang KA punya kewajiban hkm utk tdk tidur ketika bertugas.
Koreksi: Kalo bela paksa/noodweer tdk bisa dipidana bc ps 49 KUHP, kalau tabrak mati bs dipidana bc psl 359 KUHP "krn lalainya".
Koreksi: Ps 359 KUHP krn lalainya menyebabkan kematian. Petugas palang KA punya kewajiban hkm utk tdk tidur ketika bertugas.
Pointnya, jkpun ada kesalahan, kesalahan tsb masuk ranah mana, pidana, perdata atau adminitrasi.
Baca baik2, mens rea/guilty mind pnjelasannya bukan "niat" seperti yg anda maksud. Robin hood mnrt teori ya kriminal
U/ menetapkan tsk, penyidik butuh bukti permulaan yg cukup min 2 alat bukti. Bukti yg dmaksud yg dpt mnunjukkan adanya actus reus n mens rea
Alat bukti yg dijadikan dasar penetapan tersangka bukan sekedar alat bukti, tp alat bukti yg menunjukkan adanya perbuatan pidana.
Cth sederhana hutang piutang, ada perjanjian, ada kwitansi, ada permohonan keringanan. Cukup jd pidana? Belum. Bgitu ada cek kosong, bisa.

NB: tulisan ini diolah dari kultwit @taufikbasari, pakar hukum

Rabu, 23 Maret 2016

Mengatasi "sayangnya processcom. systemui telah berhenti" Pada hp Advan


Karena hp gue yg lama rusak,  akhirnya beli lagi yg baru.  Dg mempertimbangkan harga dan fitur,  akhirnya aku pilih hp Advan 5500 Barca Edition. Sayangnya ada sedikit masalah.  Setiap membuka gembok,  muncul peringatan "sayangnya processcom. systemui telah berhenti". Lalu apa solusinya??

Setelah kuutak-utik,  langkah pengobatan sementara adalah membuka layar notifikasi.  Caranya : geser bagian kiri atas layar ke bawah,  lalu pilih ikon pencari.  Buka aplikasi yg diinginkan dari pencari.

Tapi itu belum menyembuhkan.  Masih belum nyaman.  Dengan modal google hasilnya masih kurang memuaskan.  Kebanyakan menganjurkan hard reset,  dengan efek samping menghapus aplikasi yg sudah diinstall.  Beuh,  siapa yg mau??

Setelah kuamati baik2, gue berkesimpulan klo sepertinya penyakitnya ada di "gembok". Lalu gue buka Google Play Store dan mengetikkan kata kunci "screen locker". Lalu install yg sesuai selera.  Aplikasi ini gunanya utk menggantikan gembok bawaan dan bikin tambah cakep.  Semoga membantu.

Minggu, 20 Maret 2016

Apa makna di balik tagar #PropagandaLiberal


Belakangan di dunia twitter terjadi perdebatan sengit. Pokoknya masalahnya adalah Fahira Idris, anggota DPD, menulis kultwit yg menolak pemimpin non muslim. Sejumlah pihak menyayangkan isi twitnya itu, apalagi kultwit tersebut dihiasi dengan tagar #PropagandaLiberal.

Penulis pada awalnya malas mengikuti, tapi komentar-komentar yang terus bermunculan membuat rasa kepo menyeruak. Untuk mencari tahu, penulis mengklik tagar #PropagandaLiberal dan hasilnya cukup mengejutkan. Di urutan teratas hasil pencarian yang muncul bukanlah akun @fahiraidris melainkan @hafidz_ary. Anehnya, setelah saya cek ternyata beberapa akun (yang dari bio dan isi twitnya berafiliasi dengan kelompok tertentu) menulis kultwit yang sama serentak pada waktu bersamaan. Belakangan hal ini saya ketahui dinamakan twitmob.

Pertanyaan yang menyeruak tentu saja : siapa penulis asli kultwit tersebut? Apa tujuannya? Dan hal yang paling penting menurut penulis adalah : kenapa seorang anggota DPD bisa ikut-ikutan twitmob? Apakah karena dia sudah membaca, suka lalu menyebarkannya? Tapi etikanya, jika kultwit tersebut adalah karya orang lain maka hendaknya di-RT bukan ditulis ulang tanpa menyebutkan sumbernya. Kemungkinan lainnya, akun @fahiraidris memakai admin? Tapi selama ini tidak pernah ada pernyataan kalau akun tersebut memakai admin. Cuitan-cuitan tanggapan juga menegasikan kalau akun tersebut diretas atau dipakai tanpa ijin.

Sampai di sini pertanyaan penulis belum ada yang terjawab. Sumber pertama dan tujuan belum bisa diketahui dengan pasti. Tapi menurut pendapat penulis, ada ideologi yang coba ditanamkan lewat twitmob tersebut, yang sayangnya dengan cara-cara yang tidak elegan. Berikut tanda-tanda yang penulis tangkap :

1. Menciptakan musuh bersama yang membuat target merasa tidak aman. Ini membuat target akan kehilangan rasionalitas, meningkatkan kecurigaan, dan pada akhirnya mencari perlindungan kepada lingkungan yang dia anggap teman. Musuh bersama dalam twitmob tersebut dikatakan seolah-olah akan membahayakan kehidupan muslim.

2. Pemisahan identitas. Dalam twitmob tersebut, identitas musuh bersama adalah "kaum liberal" sementara identitas penulis twitmob dan targetnya adalah "muslim". Ini gampang dipahami bahwa kaum muslim sebagai mayoritas di Indonesia mencoba dirangkul untuk mengikuti ideologi tertentu. Ideologi apa? Ideologi yang diberi identitas "tidak liberal".

Identitas bisa menjadi pemersatu sekaligus pemecah. Seorang Rio Haryanto yang menjalani debut di F1 menjadi milik orang-orang yang merasa memiliki identitas sama, identitas sebagai warga Indonesia. Tapi di lain waktu mungkin orang-orang akan memusuhi Rio karena perbedaan identitas, identitas dalam agama, suku, ras, pilihan politik atau gender. Hal ini yang menjadi anjuran untuk pembaca sekalian. Pahami identitas diri kalian sendiri. Dan identitas paling hakiki kita semua adalah MANUSIA. Kita semua adalah manusia yang berhak untuk hidup aman dan damai tanpa diskriminasi.

Salam

Kamis, 03 Maret 2016

Bagaimana Fasis Bisa Berkembang

1. Dapat cerita menarik mengenai eksperimen sosial The Third Wave, berkaitan potensi tumbuhnya fasisme di negara demokrasi
2. Di negara demokrasi? Iya, justru fasisme dengan gampang tumbuh subur di tempat yg memungkinkan orang bebas berpendapat
3. Adalah seorang guru, Rone Jones, di Palo Alto tahun 1967 sedang mengajar soal Naziisme di PD 2
4. Muridnya bertanya, "bagaimana mungkin bangsa Jerman yg kala itu cukup maju, bisa tak sadar ada penindasan oleh dirinya sendiri?"
5. "Bagaimana mungkin orang Jerman tidak menyadari holocaust sbg sesuatu yang salah?
6. Kok mereka bisa segitu percayanya kepada pemimpinnya yang ngaco
7. Ron Jones kebingungan dan tidak mampu menjelaskan hal tsb kepada muridnya. Sehingga ia putuskan memprakterkkan sendiri fasisme di kelas.
8. Tujuan Ron Jones sebenarnya supaya murid2 memahami dengan mempraktekkan, namun nyaris berakhir bencana...
9. Eksperimen The Third Wave berjalan beberapa hari. Membangun sedikit sedikit suasana fasisme dalam satu kelompok kecil...
10. ... dan menyaksikan bagaimana pengaruh kelompok tadi dengan cepat berkembang. Membuat semua orang patuh tanpa alasan :)
11. Hari 1, Ron Jones, dgn manfaatkan kebebasan berbicara dan berpikir. Pengaruhi murid2nya dgn alasan "disiplin" utk buat diri lebih baik
12. Ron Jones memberi perbaikan2 remeh seperti cara duduk yg tegap, memandang guru sbg figur otoriter, dan akhirnya...
13. Dan akhirnya tanya jawab pun diatur dengan cara yang disiplin. Satu kalimat boleh tiga kata, diakhir "..Mr Jones"
14. Perkiraan Ron Jones terbukti, semua orang merasa menjadi lebih baik dengan disiplin2 baru yg diterapkan di kelas ini.
15. Semua orang sangat percaya kpd Ron Jones. Bahwa disiplin membuat diri tiap orang lebih baik. Dan gurunya adalah yg paling benar.
16. Disiplin dilatih dengan cara yang otoriter. Setiap kesalahan kecil dikoreksi, yang melakukan diwajibkan mengulang2 sampai sempurna
17. Setelah berhasil tanamkan otoriterianisme ke dalam tiap individu, Di hari 2 mereka diyakinkan utk mempraktekkan dalam skala komunitas
18. Ron Jones mulai beri identitas kpd kelompok tersebut: The Third Waves. Masing2 diberi tugas, bikin logo, bikin spanduk, dll..
19. Dan Ron Jones secara tak sengaja ciptakan salam khas fasisme, dengan melingkarkan tangan ke bahu.
20. Dengan segera salam khas fasisme tersebut menyebar. Dimanfaatkan utk saling sapa antar kelompok The Third Waves
21. Dengan segera salam yg eksklusif ini menarik kekaguman murid-murid lainnya. Seisi sekolah ingin bergabung.
22. Asik ya? Sesuatu yang tak bisa dijelaskan dengan kata2, patuh tanpa alasan, tiba2 menyebar dgn cepat..
23. Seisi kelas langsung merasa punya kebanggaan. Merekalah yang terbaik. Yang lain cuma sampah..
24. Langkah selanjutnya adalah ciptakan eksklusivitas semu. Yang ingin bergabung (seolah) dibatasi. Beberapa murid ditunjuk khusus rekrutmen
25. Yang berhasil masuk dihadiahi identitas khas fasisme. Kelompok itu tiba2 eksis. 200 orang (dalam 3 hari!) bergabung. Tanpa alasan jelas!
26. Disiplin kelompok tersebut memuncak. Bahkan pelanggaran2 kecil pun dilaporkan oleh member kepada Ron Jones. Ia jadi kultus baru! :)
26. Kelompok tersebut menjadikan Ron Jones sebagai seseorang yang paling benar, tak boleh dibantah. Di manapun, dia disapa dan dihormati
27. Beberapa murid d luar kelompok yg menyisakan kritisme, dibully habis. Bahkan majalah sekolah yg melaporkan aktivitas ini pun diserang.
28. Percobaan The Third Waves yang awalnya cuma ingin memberi pemahaman mengenai fasisme, tiba2 berdiri sebagai fasisme itu sendiri.
29. Sadari eksperimen ini mulai berjalan di luar kendali, Ron Jones berniat menyudahi. Tp murid2 melanjutkan sendiri sehingga makin menular
30. Suasana kelas makin mencekam. Murid2 yang tak sepaham dipojokkan...
41. Tapi murid2 yang praktekkan The Third Wave sendiripun tak paham apa yg mereka lakukan. Saat diskusi mereka gagap..
42. Yang mereka tahu hanya mereka praktekkan "KEBENARAN ABSOLUT". Yang berani menentang=salah..
43. Jika diajak berdiskusi, apa sebenarnya The Third Wave itu, di mana kebenarannya, mereka tak sanggup jawab..
44. Keadaan kelas memang membaik. Semua murid berdisiplin. Sehingga mereka tidak sadar ada sesuatu yang aneh sdg berjalan di kelompok mereka
45. Mereka tanpa sadar menjadikan Ron Jones sebagai kultus sembahan. Tanpa alasan logis. Dan merasa itu hal yang wajar.
46. Sehingga terbukti di masyarakat yg menjunjung tinggi kebebasan berpendapat dan membenci NAZI pun bisa disulap jadi masyarakat fasis!
47. Ron Jones tiba2 sadar ini tidak mengarah kepada kondisi yang baik. Ia putuskan utk bubarkan eksperimen ini segera
48. Di hari keempat, Ron Jones mengumumkan The Third Wave akan menjadi sebuah gerakan nasional. Besok akan diumumkan pemimpinnya.
49. Seluruh peserta gerakan The Third Wave dikumpulkan di hari kelima. Lalu pengumuman mendebarkan itu dimulai..
50. Dengan membangun suasana heroik, Ron Jones mengumumkan bahwa...
51. ... Bahwa ini hanyalah sebuah eksperimen. Ron Jones brterima kasih atas partisipasinya, dan berhasil ciptakan fasisme setara dengan NAZI
52. Kemudian semua orang diputarkan sebuah film mengenai NAZI di Jerman, sebagai penutup.
53. Begitu kuatnya pengaruh eksperimen sosial fasisme ini, hingga berpengaruh kepada psikologis peserta bertahun2 setelahnya
54. Kasus The Third Wave ini dijadikan kajian psikologis, dalam tema peer pressure dan perilaku gang di kalangan muda.
55. Beberapa tulisan, film, dan sinetron dokumenter terinspirasi dari eksperimen ini, puluhan tahun setelahnya.
56. Fasisme bisa terjadi, bahkan di negara paling demokratis sekalipun, jika ada orang2 yg memulai dgn cara yang tepat
57. Ide fasisme yang disepahami (walaupun awalnya tidak mengaku fasis), akan dengan cepat menyebar dan meraup pendukung.
58. Jika kita tak dapat menjelaskan ide apa yang sedang kita bela, kenapa kita membelanya, apa tujuan kita membelanya, hati2lah :)