Selasa, 02 Agustus 2016

Obyektif atau Subyektif? Sebuah Pengantar untuk Berpikir dan Berdialog Secara Benar dan Adil. Mata Najwa vs ILC

Keobyektifan dalam menilai sesuatu menjadi dasar keadilan. Obyektif dimaknai sebagai menilai sesuatu secara apa adanya tanpa tendensi personal terutama suka/tidak. Sementara subyektif dimaknai sebaliknya, menilai suatu hal sesuai selera. Problemnya, bagaimana membedakannya sementara setiap orang sedikit banyak punya penilaian pribadi.

Ada kejadian yang membuatku menyadari dilema untuk membedakan keduanya. Ada seseorang di twitter membahas berbahayanya keberpihakan media dalam urusan politik. Apalagi sekarang beberapa media dikuasai elit partai. Lalu kukatakan, Mata Najwa masih obyektif daripada ILC yg jelas2 tendensius. Saat mengklik tombol send, tiba2 aku sadar kalau aku akan dituduh subyektif. Dan benar saja, beberapa akun menertawakanku sebagai partisan.

Lalu aku menyimpulkan satu hal. Jika ada 2 hal yg bertentangan, ada orang yang beranggapan bahwa obyektif dan adil adalah tidak membela keduanya. Sebuah prinsip yg "sesat".

Balik lagi ke problem, bagaimana menentukan antara Mata Najwa dan ILC yang tidak obyektif? Tentu saja kita (dalam hal ini saya) menggunakan beberapa poin penilaian.
Beberapa poin saya adalah :
1. Tema yang diangkat.
Kita bisa menilai sebuah isu akan berpengaruh positif atau negatif terhadap seseorang atau institusi. ILC kuberi nilai negatif karena selalu mengangkat topik yang menyerang tokoh (yang sudah diketahui umum sebagai musuh). Mata Najwa kuberi nilai netral (bukan positif) karena mengangkat tema yang cenderung bebas tapi kadang mengabaikan topik terhangat (dan bisa diartikan menghindari topik negatif???).
2. Pemilihan narsum
Selain mendatangkan narsum dari dua sisi yang berseberangan, kualitas narsum juga perlu dilihat.
3. Sikap pembawa acara (MC)
Bisa dilihat dari pertanyaan diajukan, lalu sikap dari MC atas narsum. Apakah MC menanyakan pertanyaan yang menjebak? Apakah MC suka memotong omongan narsum? Apakah MC memberikan waktu yang sama untuk narsum menjawab?
Untuk poin 2 dan 3 saya memberi nilai positif untuk Mata Najwa dan negatif untuk ILC.

Lalu ada dilema selanjutnya. Apakah dasar penilaian seseorang (dalam hal ini saya) benar2 tidak memihak? Saya lalu menyadari bahwa " kualitas seseorang " itu abstrak. Seseorang bisa berdalih, bagaimana cara mengukur bahwa pertanyaan itu menjebak atau tidak? Hal yang jelas namun abstrak. Di sini saya kesulitan dan hanya bisa menjawab : kualitas otak. Mungkin ada yang bisa membantu menjawab hal ini?

Btw, pemilihan contoh di atas (Mata Najwa vs ILC) sangat pas mewakili topik ini. Saya yakin (ini subyektif ) kalau ini menggambarkan dengan baik dilema menentukan obyektif vs subyektif. Antara yang partisan, takut dicap partisan, atau bingung menentukan opini.

Discuss

1 komentar:

  1. Casinos Near Me - Blackjack, Live Dealer, Poker, Slots - Missouri
    Casinos Near Me · BetMGM 제천 출장안마 Casino · Caesars 삼척 출장안마 Casino · SportsBet Casino · Hollywood 부천 출장샵 Casino & Resort · Hollywood Casino & 부산광역 출장마사지 Resort 여주 출장마사지 · Hollywood

    BalasHapus